Opini Musri Nauli : Jalan Tol Jambi

musri nauli
Musri Nauli, Advokat tinggal di Jambi.Foto: Istimewa

Oleh : Musri Nauli

Mendapatkan kabar kemajuan Pembangunan jalan tol Jambi (Tempino ) ke Bayung Lincir membuat hati ini terasa lega. Sudah lama saya mengimpikan adanya jalan tol Jambi – Tempino – Bayung Lincir – Betung. Menyambung jalan tol Betung – Kramasan. Untuk melanjutkan Kramasan (Palembang) – Bakauheni yang sudah eksis sejak 2018.

Jangankan Jambi – Bakauheni, perjalanan Jambi – Palembang – Bakauheni, perjalanan Jambi – Palembang yang harus menempuh 277 km (waktu normal 6,5 jam) membuat rute menjadi rutin.

Bacaan Lainnya

Teringat ketika sidang di MK, entah beberapa kali saya harus menempuhnya. Diusahakan agar tidak terjebak menjelang masuk ke Palembang (biasanya menjelang sore), rute Kramasam – Bakauheni relatif hanya paling lama 4 jam.

Namun rute yang paling “maut” justru menjelang masuk ke Palembang. Terutama Betung – Palembang. Jarak cuma 55 km (biasanya hanya 2 jam), namun bisa “terjebak” seharian.

Bahkan rute mudik beberapa bulan yang lalu, Jambi – Sungai Lilin bisa ditempuh (200 km biasanya ditempuh 4 jam), namun justru Betung Palembang malah terjebak hingga 6-7 jam (padahal hanya 2 jam). Rute maut yang paling dihindarkan.

Sehingga kabar kemajuan terhadap proyek Jambi – Tempino – Bayung Lincir – Betung adalah kabar yang menggembirakan. Menurut Kementerian PUPUR, Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Dengan total mencapai Rp2,76 triliun. Hingga akhir Juni Sudah mencapai 77%. Dan diharapkan dapat digunakan (fungsional maupun operasional) akhir tahun.

Bahkan tidak tanggung-tanggung. Rute sepanjang 277 km (Jambi – Palembang) atau Jambi – Betung 200 km hingga tinggal 170 km.

Apabila melihat jalan tol hanya 170 km maka dapat ditempuh paling lama hanya 2 jam. Lebih menghemat waktu yang biasanya bisa hingga 5-6 jam.

Tidak dapat dipungkiri, kemajuan jalan tol Jambi – Tempino – Betung – Palembang akan melengkapi perjalanan Jambi – Palembang – Bakauheni (Lampung sekaligus penyeberangan). Proyek yang sempat macet sejak 2018.

Jalan tol Tempino – Bayung Lincir justru menempatkan Provinsi Jambi menjadi bagian dari jalan tol Sumatera. Mampu menghubungkan Lampung, Palembang dan Jambi. Jalur yang menjadi impian sejak lama masyarakat Jambi. Terutama para pengguna jalan yang rutin menempuh perjalanan jauh. Dan urusan di Jakarta.

Saya tidak bisa membayangkan rasa gembira apabila akhir tahun ataupun arus mudik tahun 2025, rute Jambi hingga ke Pulau Jawa dapat menempuh jalan tol. Impian lama sebagai masyarakat Melayu Jambi.

Dukungan Pemerintah Provinsi Jambi melakukan percepatan jalan tol Tempino – Bayung Lincir – Betung dibarengi dengan percepatan jalan tol Jambi – Rengat merupakan bagian dari visi – Misi Jambi mantap.

Kemampuan Al Haris – Sani didalam program visi misi Jambi mantap dilakukan dengan penetapan lokasi jalan tol. Termasuk kewajiban untuk menyelesaikan persoalan tanah.

Hanya butuh 2-3 tahun, kemajuan bahkan pembangunan fisik jalan tol dapat dilakukan. Dan kemajuan besar akan mempermudah mobilitas angkutan barang dan orang ke berbagai tempat di berbagai provinsi Jambi. Bahkan hingga ke Jawa.

Sehingga Jambi kemudian menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat menggerakan perekonomian di Jambi.

Namun apapun cerita tentang jalan tol, selesainya jalan Tol Jambi – Tempino, Bayung Lincir, Betung, Palembang dan Bakauheni akan menjadikan Jambi – Jakarta dapat ditempuh dengan kendaraan darat. Dan tidak terjebak di kemacetan yang sering menghantui “Betung – Palembang”.

Keren, Pak Gub. Upaya luarbiasamu akan senantiasa dikenang. (*)

Advokat. Tinggal di Jambi

Pos terkait