Menhan Prabowo: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina

menhan, prabowo subianto..
Menhan, Prabowo Subianto.Foto: Istimewa

SINGAPURA, Jambiseru.com – Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga presiden terpilih RI Prabowo Subianto menegaskan, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian ke Palestina jika diminta.

Perang Israel-Hamas di Gaza sudah berlangsung hampir 8 bulan, merenggut 36.200 lebih nyawa warga Gaza.

“Jika diperlukan dan diminta oleh PBB, kami siap mengirim pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk memelihara dan memantau prospek gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak,” kata Prabowo, dalam pidatonya di forum keamanan Dialog Shangri-La, Singapura, Sabtu (1/6/2024), seperti dikutip dari Reuters.

Bacaan Lainnya

Prabowo melanjutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepadanya untuk mengumumkan, Indonesia siap menerima dan merawat 1.000 pasien korban perang di Gaza.

Lebih lanjut Prabowo menyambut baik proposal gencatan senjata tiga fase yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Menurut Prabowo, proposal itu merupakan langkah yang tepat untuk menghentikan perang di Gaza.

Hal lain, Prabowo juga mendesak penyelidikan menyeluruh atas serangan terhadap tenda pengungsi di Rafah, Gaza. Israel melakukan serangan brutal terhadap pengungsi di Tal Al Sultan, Rafah, pada Minggu (26/5/2024) dan zona kemanusiaan Al Mawasi, masih di Gaza Selatan.

“Dan itu berarti, bukan hanya hak Israel untuk hidup, tapi juga rakyat Palestina untuk memiliki tanah air sendiri, negara sendiri, dan hidup dalam damai,” tuturnya.

Serangan di Tal Al Sultan menewaskan sedikitnya 45 orang dan di Al Mawasi 21 orang. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Biden pada Jumat kemarin mengajukan proposal gencatan senjata untuk mengakhiri perang Israel-Hamas di Gaza. Proposal itu terdiri atas tiga fase, termasuk pembebasan semua sandera yang ditahan di Gaza.

Fase pertama melibatkan gencatan senjata selama 6 pekan. Selama fase itu, seluruh pasukan Israel harus ditarik dari wilayah berpenduduk di Gaza. Selain itu Hamas harus membebaskan beberapa sandera, termasuk orang tua dan perempuan. Sebagai imbalannya, Israel juga membebaskan ratusan tahanan Palestina.

Pada tahap ini, semua warga Gaza yang mengungsi diperbolehkan pulang ke daerah masing-masing dan 600 truk bantuan kemanusiaan akan masuk Gaza setiap hari.

Fase kedua, Hamas dan Israel akan merundingkan persyaratan-persyaratan untuk menghentikan permusuhan secara permanen. Gencatan senjata pun akan diperpanjang selama perundingan berlanjut. Namun durasi waktu pada fase ini tak ditentukan.

Fase ketiga mencakup rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza. (uda)

Sumber: iNews.Jambi.id

Pos terkait